Asslm.wr.wblogo-hmtl1
Halo saudara2ku semuanya…akhirnya selesai juga membaca habis topik ini….panjang & menarik sekali…. jadi ingin ikut menanggapi(kan sayang dah baca panjang-panjang tapi ga ikut menyuarakan apa yg ada di otak yg berukuran sekepal tangan ini…hehehe. Sekalian mengajak teman-teman yg lain juga untuk membiasakan berdiskusi, apalagi buat Savakra yg bru bergabung, kulihat udah ada beberapa orang yg gabung disini… jgn ragu berpendapat ya… kita hidup di lingkungan demokrasi yang melindungi kebebasan(bertanggung jawab) untuk berpendapat kan?hehehe)

cuman mo ngungkapin apa yg lagi saya rasakan saat ini… hal ini bru saya sadari ketika menghadiri hearing cakahim HMTL ITB 2009/2010 jumat kemaren(saya menyesal bru sadar saat ini… udah mo keburu lulus,Amin). saya khawatir kita terjebak sistem & aturan yang kita buat sendiri. Dalam pandangan saya selama ini kita telah berusaha menjalankan HMTL ini sesuai dengan AD/ART yang berlaku sekarang. dan begitu banyak usaha yang telah kita lakukan untuk mencapai segala hal yang terarahkan di AD/ART ini.

Saya tidak meragukan segala hal yang telah kita lakukan & saya mengacungi jempol(bahkan klo saya punya 1000 jempol bakal saya acungkan semua hehehhe) atas semua usaha yang telah kita berikan. namun disini, ada hal yg ingin saya soroti bahwa ada indikasi semakin kedepan nanti mungkin kader kita tidak mampu menyadari tujuannya berorganisasi. Hal ini saya asumsikan (silahkan di kritisi jika salah) dari pengamatan saya bahwa orang-orang jaman sekarang semakin minim minatnya untuk membaca, berdiskusi dan mengakaji kembali, terutama hal-hal yang berifat normatif dan essential yang kata orang dulu disebut memiliki makna/nilai filosofis yang dalam. Saya menganalogikannya begini, Indonesia mempunyai UUD 1945 sebagai Tujuan Dasar Negara Indonesia dan UU sebagai penjaga arah nya, KM ITB mempunyai Konsepsi Mahasiswa sebagai dasar pergerakkannya dan AD/ART sebagai penjaga arahnya, dan HMTL ITB mempunyai apa? Kita hanya mempunyai AD/ART, so ini Tujaun Dasar ato penjaga Arah organisasi kita? Klo boleh saya menjawab(silahkan dinilai benar ato salah), menurut saya AD/ART HMTL ITB mengandung kedua-duanya.

Namun disini, saya ingin mengajak kita memahami kembali hal-hal yang bermakna filosofis ini. Karena menurut pendapat pribadi saya(silahkan dikoreksi), selama ini kita terlalu berfokus pada Bab-bab dan pasal-pasal yang tertera di dalam AD/ART yang menurut saya itu adalah penjaga arah dari organisasi kita ini. Jadi yang manakah Dasar dari organisasi HMTL ini? Menurut saya, itu terletak pada MUKADIMAH Anggaran Dasar HMTL ITB. Mengapa hal ini saya anggap penting untuk dibahas, karena pada setiap kata pada mukadimah ini mengandung kesepahaman dan kebulatan tekad bersama mahasiswa TL ITB untuk berorganisasi(Itu yg saya rasakan setelah membaca mukadimah ini dengan seksama pada saat hearing cakahim kemaren… saya seperti melihat semangat(Spirit kata Leila) senior2 kita kala itu untuk bersama membina diri di suatu wadah bernama HMTL ITB, pertanyaannya ‘Apakah kita(semua anggota-red) sekarang mempunyai & menyadari spirit yang sama?’) . Saya sarankan kita membaca dgn seksama mukadimah ini. Karena menurut saya salah satu kunci untuk membangunkan HMTL ITB yang katanya ‘tertidur’ ini adalah menggalang kebulatan tekad bersama kembali(saran konkret: Diadakan Rapat Anggota Khusus/Darurat(Pasal 11-12 ART) untuk merumuskan kembali komitmen kita ini). Kekhawatiran saya jangan-jangan selama ini kita tidak pernah tahu Tujuan Dasar kita berorganisasi di HMTL ITB ini. Dan menurut saya sangatlah wajar jika di tujuan kegiatan HMTL ITB(bab II pasal 7 AD HMTL ITB) muncul kata-kata SEGENAP yang merupakan representasi dari kesepakatan bersama semua mahasiswa TL yang ingin berhimpun di HMTL ITB kala itu. Apapun hasil dari Rapat Anggota ini, itulah yang harus kita pahami sebagai ‘NILAI’ yang harus selalu kita bawa sebagai anggota HMTL ITB.
Spirit yang terkandung didalam nilai inilah yang harus selalu kita wariskan pada kader-kader kita kelak, tidak hanya berupa dokumen yang bersifat normatif ini melainkan jiwa & kebulatan tekad yang harus tertanam jelas di diri tiap individu yang ingin memutuskan berhimpun di HMTL ITB ini. Mungkin selama ini, transfer nilai ini baru bisa tertanam kepada sebagian anggota saja. Namun ini dirasakan sangat belum cukup apabila kita melihat kembali pada tujuan dasar dan penjaga arah organisasi kita ini. Sebaiknya, yang benar-benar harus ditanamkan mulai dari kaderisasi awal(MPAM) hingga kederisasi lanjutan di HMTL ITB adalah pemahaman mengenai spirit dari nilai ini, selain pengembangan diri tentunya. Mudah-mudahan kita bisa mencapai tujuan ini bersama-sama dan tidak terputusnya transfer nilai yang kita pegang teguh ini sehingga dapat membiaskan tujuan dasar ini di masa yang akan datang.
Eksekutor di lapangan tetap bergantung pada Badan Pengurus agar spirit yang telah dimiliki oleh segenap anggota ini nantinya tetap tertanam hingga kapan pun. Sekalian masukan buat Calon Ketua HMTL 2009/2010(Citra & Fazlur), mungkin dimulai dari kepengurusan sekarang hal ini dapat terwujud.So, Do the Best lah ya bro…Harapan yg besar menanti…
Marilah kita kembalikan budaya Insan akademis yang selalu berusaha membuat dirinya berkembang dengan cara perbanyak ilmu dg membaca, berdiskusi untuk berbagi informasi, mengkaji dengan menggunakan data-data yang valid, dan akhirnya membuat KARYA NYATA bagi Indonesia.
Mohon dimaklumi karena ini hanyalah sebuah opini….(sori klo kepanjangan & ga jelas ya hehehehe)
HMTL yang selalu lebih baik….Jayalah
Wasslm.wr.wb,

About JH Putra

Aku bangga menjadi anak Indonesia

Tinggalkan komentar